Jumlah Pengunjung Situs Ini

Rabu, 19 September 2012

Prospek Pendidikan Luar Sekolah



Otonomi daerah menuntut sumber daya manusia yang berkualitas untuk mendukung pembangunan di daerah. Pada gilirannya daerah mau tidak mau harus membangun desa-desanya yang merupakan asset daerah. Jurusan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) sebagai lembaga penghasil sumber daya manusia di luar sekolah sangat relevan dengan kebutuhan pembangunan daerah tersebut. Dengan di tunjang oleh kelengkapan sarana belajar seperti laboratorium, dan perpustakaan yang memadai, serta tenaga yang professional, maka jurusan PLS mampu menghasilkan lulusan sebagai pengelola dan pengembang desa, masyarakat, kewirausahaan serta handal dalam menciptakan lapangan kerja. Jurusan PLS sebagai salah satu jurusan yang bernaung pada Fakultas Ilmu Pendidikan UNESA mengemban visi dan misi sesuai dengan bidang keahliannya sebagai berikut :

Visi
Menempatkan diri sebagai institusi yang tangguh, mandiri, memiliki keunggulan di bidang pendidikan non formal serta bertanggung jawab dalam pengembangan iptek.

Misi
  1. Meningkatkan kualitas proses belajar dan pembelajaran
  2. Meningkatkan kualitas SDM untuk menghasilkan lulusan yang siap pakai
  3. Meningkatkan kerjasama kemitraan profesional dengan instansi terkait dalam rangka ikut serta mengatasi masalah yang dihadapi oleh masyarakat
  4. Menyelenggarakan program pendidikan berkelanjutan (continuing education) sesuai dengan kebutuhan pasar.



Tujuan
  1. Meningkatkan lulusan yang memiliki kemampuan pengembangan kepribadian dan aktualisasi diri
  2. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan menghadapi tantangan kehidupan yang selalu berubah-ubah.
  3. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan untuk menciptakan dan/atau membantu menciptakan lapangan kerja sesuai dengan keahliannya.
  4. Menghasilkan lulusan yang siap menjadi agen pembaharuan masyarakat.

    Kekuatan Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
Jurusan Pendidikan Luar Sekolah memiliki tenaga pengajar sejumlah 21 orang dengan kualifikasi Guru Besar sejumlah 5 orang, 2 orang dosen dengan kualifikasi doktor dan 14 dosen dengan kualifikasi magister. Selain dosen tetap, Jurusan Pendidikan Luar Sekolah menggandeng tenaga pengajar yang berasal dari berbagai lembaga yang menjadi mitra Jurusan PLS meliputi: Dinas Koperasi Jatim, Subdin PLS P & K Jatim, BKKBN, BPPNFI, Dinas Perindustrian, Disnaker, Dinas Sosial, Badan Pemberdayaan Masyarakat Jatim dan Para Pengelola Pendidikan Luar Sekolah seperti kursus, Diklat, LSM. Harapannya agar mahasiswa mendapatkan pengalaman dan pengetahuan yang memadai dengan obyek dan garapan lembaga mitra tersebut. Sarana dan prasarana proses pembelajaran didukung dengan ruangan yang memadai dan laboratorium baik yanga ada di dalam kampus mapun di masyarakat. Tehnologi informasi yang didukung dengan zone WIFI merupakan bagian yang penting untuk memperlancar proses pembelajaran mahasiswa.

Ø Prospek Pendidikan Luar Sekolah (PLS)

Pembangunan pendidikan formal di Indonesia seharusnya dapat membantu   menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi oleh masyarakat, antara lain persoalan kebodohan, keterbelakangan ekonomi, keterbelakangan budaya, keterbelakangan sosial, dan berbagai keterbelakangan lainnya. Namun kenyataannya, pendidikan formal tidak mampu membantu menyelesaikan semua persoalan tersebut, karena itu diperlukan bantuan atau pelengkap pendidikan lain yaitu berupa pendidikan nonformal atau pendidikan luar sekolah. Persoalan yang terjadi adalah, bahwa sampai saat ini  hanya sedikit   masyarakat yang benar-benar memahami bagaimana merencanakan, melaksanakan, dan melakukan monitoring dan evaluasi secara profesional  dalam pendidikan nonformal informal atau pendidikan luar sekolah. Oleh karena itu, untuk itu dibukalah  Jurusan  Pendidikan Luar Sekolah (PLS)   Jenjang S1    Fakultas Ilmu Pendidikan  (FIP) Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Memberikan indikasi bahwa berbagai lembaga baik lembaga negeri maupun swasta  di Jawa Timur khususnya, dan di Indonesia umumnya sampai saat ini masih banyak membutuhkan lulusan jurusan PLS. Sebagai gambaran kebutuhan lulusan PLS dapat dilihat sebaran lulusan PLS pada Tabel 1berikut.
Tabel : Sebaran Tempat Kerja Lulusan Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
No
Tempat Kerja
1
Dirjen Pendidikan Formal dan Informal (PNFI) di Jakarta
2
Dirjen Pendidkan Dasar dan Menengah di Depdiknas Jakarta
3
Pamong Belajar dan atau Birokrasi di Pusat Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (P2-PNFI)
4
Pamong Belajar dan atau Birokrasi di Sanggar Kegitan Belajar yang tersebar di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB)
6
Tenaga Lapangan Dikmas (TLD) di berbagai wilayah di Indonesia
7
Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang tersebar di Pelosok wilayah indonesia
8
Pengelola kegiatan di berbagai lembaga kursus dan Instruktur di lembaga kursus
9
Penilik pendidikan masyarakat, baik di tingkat kecamatan maupun di kabupaten/kota
10
Pengelola dan intruktur di pusat kegiatan belajar masyakat (PKBM)
11
Tenaga perpustakaan di lembaga-lembaga pendidikan nonformal dan informal (PNFI)
12
Pengelola dan Penyelenggara pendidikan nonformal dan informal (PNFI)
13
Bekerja sebagai tenaga penyuluh lapangan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
14
Bekerja di  lingkungan Departemen Sosial
15
Bekerja sebagai penyuluh dan informasi pada departemen informasi dan komunikasi
16
Bekerja di berbagai   swasta.
17
Wiraswasta berhasil
18
Bekerja sebagai dosen di berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta
19
Bekerja di dunia perbankan dan valuta asing
20
Bekerja  pada sektor formal maupun informal















Munculnya jurusan PLS di FIP UNESA bukan menjadikan daya saing apalagi ancaman bagi perguruan tinggi lain dan juga tidak  tidak akan menimbulkan berbagai gesekan, karena jurusan PLS memiliki ciri khas tersendiri, yaitu menyiapkan alumni untuk menjadi tenaga akademik profesional di bidang pendidikan nonformal dan informal. Keberadaan jurusan PLS justru akan melengkapi variasi kebutuhan tenaga kependidikan di masyarakat secara luas, terutama kebutuhan yang tidak mungkin dapat tertangani oleh lembaga pendidikan formal.



Ø  Kualifikasi Jurusan Pendidikan Luar Sekolah yang Dibutuhkan
Kualifikasi program yang dibutuhkan untuk dibuka pada jurusan  Pendidikan Luar Sekolah adalah program S1 PLSAlasannya adalah :
·         pada saat ini dan masa-masa mendatang  masalah yang dihadapi oleh masyarakat, terutama  masalah masyarakat yang kurang beruntung perlu penanganan pendidikannya, dan untuk itu jurusan PLS sesuai dengan kompetensi profesionalnya  dapat diandalkan untuk membantu mengatasinya,
·          pada saat ini dan masa-masa mendatang masalah wajib belajar 9 tahun dan masalah buta aksara akan tetap eksis, dan untuk membantu mengatasinya diperlukan lulusan jurusan PLS yang memiliki kemampuan yang dapat diandalkan,
·          jumlah  masyarakat yang tidak berdaya, baik ketidak berdayaan dalam pendidikan maupun dalam bidang lain memerlukan penanganan secara profesional, dan lulusan jurusan PLS memiliki kompetensi yang profesional untuk mengatasi masalah ketidakberdayaan tersebut.
Kebutuhan lulusan PLS sebenarnya tidak hanya direkrut atau bekerja pada bidang pendidikan nonformal di Departemen Pendidikan Nasional, namun kenyataannya banyak yang direkrut oleh berbagai instansi seperti BKKBN, Departemen Komunikasi dan Informasi, Departemen Sosial, Departemen Tenaga Kerja, serta berbagai instansi pemerintah dan swasta lain serta lembaga-lembaga pemberdayaan masyarakat. Lulusan PSL juga cukup banyak yang bekerja pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan jumlahnya tidak terhitung.
Ø  Keberlanjutan Program
Keberlanjutan jurusan PLS di FIP UNNES sangat tergantung pada beberapa hal, antara lain:
1)      Keberlanjutan Jurusan PLS  di FIP UNNES akan tetap diperlukan  selama pendidikan nonformal di Indonesia masih diperlukan bagi masyarakat,  dah bahkan akhir-akhir ini kebutuhan akan pendidikan nonformal di Indonesia semakin banyak dirasakan masyarakat, karena pendidikan nonformal dapat berfungsi sebagai pengganti, pelengkap, dan penembah pada pendidikan formal.
2)      Minat masyarakat untuk memasuki jurusan PLS, artinya manakala minat masyarakat untuk memasuki Jurusan PLS masih tinggi maka Jurusan PLS keberadaannya tetap diperlukan, dan sebagai bukti bahwa selama bertahun-tahun jurusan PLS tidak pernah kekurangan peminat dan bahkan menolak peminat karena keterbatasan daya tampung.
3) Peluang kerja bagi lulusan jurusan PLS, dan hal ini sangat menentukan minat memasuku jurusan PLS. Menurut hasil survey menggambarkan bahwa lulusan PLS tidak mengalami kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan.
·         Tampilan
Informasi lebih lengkap mengenai PLS beserta prospek PLS dapat dilihat pada:
ü  Fun page, dengan nick name: prospek Karier (Pendidikan Luar Sekolah)
ü  Blog, dengan alamat : pendidikankarier.blogspot.com







LAYANAN INFORMASI
Prospek Pendidikan Luar Sekolah
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum BK Karier
Description: 163214_185517364792804_100000036244418_681205_2995803_n










Dosen Pengajar: Dra. Denok Setiawati, M.Pd.
           Wiryo, S.Pd, M.Pd

Nama Kelompok 1:
1.      Fanistika L                      101014032
2.      Abidatul M                      101014033
3.      Ulfi Rahmaamzi              101014045
4.      M. Fatoni                         101014055
5.      Pitri Rimba M.                101014223
6.      Lidya Avrilia                   101014225
7.      Miftahul Jannah             101014233
8.      Fety ilma S                       101014239

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
2012

Selasa, 18 September 2012

Fungsi dan program PLS dalam rangka membahas pendidikan sepanjang hayat

 Fungsi Pendidikan Luar Sekolah
 Dapat dijelaskan bahwa PLS dapat berfungsi pada jalur pendidikan sekolah dan juga berfungsi dalam jalur dunia kerja, serta berfungsi dalam kehidupan. Berdasarkan hal tersebut maka fungsi pendidikan luar sekolah antara lain :
  1. Pendidikan luar sekolah berfungsi sebagai substitusi pendidikan sekolah.
  2. Pendidikan luar sekolah berfungsi sebagai komplemen pendidikan sekolah.
  3. Pendidikan luar sekolah berfungsi sebagai suplemen pendidikan sekolah.
  4. Pendidikanl luar sekolah berfungsi sebagai jembatan memasuki dunia kerja.
  5. Pendidikan luar sekolah sebagai wahana untuk bertahan hidup dan mengembangkan kehidupan

Prospek Pendidikan Nonformal untuk Kini dan Masa depan

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Sejalan dengan itu, sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajamen pendidikan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional dan global sehinga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah dan berkesinambungan.

Mahasiswa PLS jangan Berkecil Hati


Mahasiswa PLS Jangan Berkecil Hati

Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (PAUDNI) Gutama meminta agar mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah (PLS) tidak berkecil hati. Ia menegaskan bahwa lapangan kerja bagi mereka terbuka luas, mulai dari menjadi tenaga pengajar, pengelola lembaga PAUD, lembaga kursus, dan berbagai bidang lainnya.
Hal tersebut ia sampaikan saat menerima Ikatan Mahasiswa PLS seluruh Indonesia di Ruang Sidang Ditjen PAUDNI, Senin (30/1). “Jangan hanya berpikir setelah lulus lantas menjadi pegawai negeri, banyak peluang kerja lain,” ucapnya memberi semangat.
Gutama juga meminta para mahasiswa agar jangan hanya mempelajari teori di kampus, tetapi harus mampu mengembangkan diri melalui berbagai keterampilan. Selain itu, ia juga mengimbau agar mahasiswa PLS membuka jejaring dengan berbagai perusahaan swasta maupun BUMN.
Mantan Direktur PAUD tersebut menyebutkan, bagi para mahasiswa yang masih memiliki minat menjadi abdi negara, peluang tersebut tidak hanya terdapat di Ditjen PAUDNI. Sejumlah kementerian lain juga membutuhkan sarjana dengan disiplin ilmu PLS, antara lain Kementerian Sosial, Kementerian Dalam Negeri dan beberapa kementerian lain.
Sementara Zulkarnain, Dewan Penasehat Ikatan Mahasiswa PLS menuturkan, di sejumlah daerah banyak bidang kerja yang seharusnya ditempati oleh sarjana lulusan PLS, namun justru diduduki oleh sarjana pendidikan umum. “Di Gorontalo, daerah asal saya, banyak sarjana pendidikan formal yang menjadi pengajar di lembaga pendidikan nonformal,” ungkapnya. (Yohan/Humpeg)

Tantangan Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah


Ada sebuah seminar yang bertajuk ” prospek lulusan PLS” di Universitas Negeri Semarang yang dihadiri oleh para perwakilam mahasiswa PLS se-Indonesia. Isi dari acara tersebut adalah mempertanyakan bagaimana prospek lulusan PLS? Secara umum semua perwakilan mahasiswa mengungkap kurang tahu pasti mengenai prospek lulusan PLS. Mau jadi apa lulusan PLS? Tutor? Pamong? Penilik PLS? Guru? Pengelola PKBM? yang perlu digaris bawahi dalam acara tersebut adalah bagaimana kompetensi lulusan PLS saat ini?

Tidak ada jawaban yang pasti dalam acara tersebut, jangankan mahasiswa yang mendiskusikan hal tersebut, narasumber yang diwakili oleh dosen serta lembaga terkait dengan PLS sendiri pun tidak bisa memberikan jawaban yang pasti tentang lulusan PLS. Bagaimana mau membelajarkan masyarakat, membelajarkan mahasiswanya pun apa adanya. Sepertinya ucapan Eric Hoffer­ ” tidak bisa beradaptasi, terlalu lambat belajar, masih mengikuti aturan, teori, dan pemikiran kuno” akan terasa sekali dalam benak kita.
Ironis sekali ketika mahasiswa PLS berpikiran sampai jauh ke depan namun tanpa hasil, sementara lembaga pencetak lulusan PLS sendiri “angkat tangan” dengan hasilnya, ini seperti dinosaurus[1].

Informasi Tentang lowongan Pekerjaan dari UNNES


1. PENDAHULUAN
Pembangunan pendidikan formal di Indonesia seharusnya dapat membantu   menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi oleh masyarakat, antara lain persoalan kebodohan, keterbelakangan ekonomi, keterbelakangan budaya, keterbelakangan sosial, dan berbagai keterbelakangan lainnya. Namun kenyataannya, pendidikan formal tidak mampu membantu menyelesaikan semua persoalan tersebut, karena itu diperlukan bantuan atau pelengkap pendidikan lain yaitu berupa pendidikan nonformal atau pendidikan luar sekolah. Persoalan yang terjadi adalah, bahwa di Jawa Tengah sampai saat ini  hanya sedikit   masyarakat yang benar-benar memahami bagaimana merencanakan, melaksanakan, dan melakukan monitoring dan evaluasi secara profesional  dalam pendidikan nonformal informal atau pendidikan luar sekolah. Oleh karena itu, jurusan Pendidikan Luar Sekolah melalui Rektor  Universitas Negeri Semarang (Unnes) satu-satunya lembaga pendidikan tinggi di Jawa Tengah mengusulkan pembukaan Jurusan  Pendidikan Luar Sekolah (PLS)   Jenjang S1    Fakultas Ilmu Pendidikan  (FIP) Universitas Negeri Semarang (UNNES). Usulan tersebut juga didasarkan pertimbangan dari hasil survey yang dilakukan oleh Utsman dkk. (1988)  memberikan indikasi bahwa berbagai lembaga baik lembaga negeri maupun swasta  di Jawa Tengah khususnya, dan di Indonesia umumnya sampai saat ini masih banyak membutuhkan lulusan jurusan PLS. Sebagai gambaran kebutuhan lulusan PLS dapat dilihat sebaran lulusan PLS dalam 10 tahun terakhir pada Tabel 1 berikut.
  
Tabel 1: Sebaran Tempat Kerja Lulusan Jurusan Pendidikan Luar Sekolah