Jumlah Pengunjung Situs Ini

Selasa, 18 September 2012

Fungsi dan program PLS dalam rangka membahas pendidikan sepanjang hayat

 Fungsi Pendidikan Luar Sekolah
 Dapat dijelaskan bahwa PLS dapat berfungsi pada jalur pendidikan sekolah dan juga berfungsi dalam jalur dunia kerja, serta berfungsi dalam kehidupan. Berdasarkan hal tersebut maka fungsi pendidikan luar sekolah antara lain :
  1. Pendidikan luar sekolah berfungsi sebagai substitusi pendidikan sekolah.
  2. Pendidikan luar sekolah berfungsi sebagai komplemen pendidikan sekolah.
  3. Pendidikan luar sekolah berfungsi sebagai suplemen pendidikan sekolah.
  4. Pendidikanl luar sekolah berfungsi sebagai jembatan memasuki dunia kerja.
  5. Pendidikan luar sekolah sebagai wahana untuk bertahan hidup dan mengembangkan kehidupan
  1. Program-program Pendidikan Luar Sekolah
Setelah kita ketahui pengertian, karakteristik serta fungsi dari pendidikan luar sekolah, maka untuk melengkapi pemahaman menyeluruh terutama bagaimana implementasinya di lapangan  (di masyarakat), maka perlu ditunjukkan pula program-program pendidikan luar sekolah tersebut.
Program-program PLS meliputi :
  1. Pendidikan berkelanjutan (continuing education)
          Jenis-jenis pendidikan berkelanjutan :
  1. Program pasca keaksaraan
  2. Program pendidikan kesetaraan
  3. Program pendidikan peningkatan pendapatan
  4. Program peningkatan mutu hidup
  5. Program pengembangan minat individu
  6. Program berorientasi masa depan.
  1. 2. Pendidikan orang dewasa (adult education)
         Jenis pendidikan orang dewasa antara lain :
  1. program keaksaraan (adult  literacy)
  2. program pasca keaksaraan (pasca pendidikan dasar bagi orang dewasa)
  3. pendidikan pembaharuan.
  4. Pendidikan kader organisasi
  5. Pendidikan populer.
  1. 3. Program-program Pendidikan Luar Sekolah yang diselenggarakan di masyarkat.
        Meliputi :
  1. pendidikan keaksaraan (pemberantasan buta aksara).
  2. Pendidikan anak usia dini
  3. Pendidikan kesetaraan.
  4. Pendidikan pemberdayaan perempuan
  5. Pendidikan keterampilan hidup
  6. Pendidikan kepemudaan
  7. Pembinaan kelembagaan pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan masyarakat (kursus-kursus).
  1. Pembahasan Pendidikan Luar Sekolah dalam kerangka pendidikan sepanjang hayat.
Dewasa ini pendidikan semakin menempati raung lebih besar dari kehidupan manusia dan peranannya semakin meningkat di antara kekuatan-kekuatan yang mengatur masyarakat modern. Beberapa alasan yang melatari peranan pendidikan yang semakin besar antara lain:
(1).   Pembagian kehidupan tradisional yang mmembagi kehidupan manusia menjadi masa kanak-kanak, dan pemuda (digunakan untuk pendidikan) masa dewasa (masa untuk bekerja), dan akhirnya masa pensiun, tidak relevan lagi dengan dengan tuntutan kenyataan dan tuntutan masa depan.
(2).   Pendidikan juga berubah cepat. Waktu belajar sekarang ini adalah seluruh waktu hidup manusia. Di dalam dunaia, dimana tingkat perubahan terjadi dengan pesat dan globalisasi berlangsung dengan mengubah hubungan-hubungan perorangan dalam ruang yang tanpa sekat dan waktu yang tidak terbatas, maka pendidikan sepanjang hayat diperluakan oleh siapapun untuk tetap menguasai nasib sendiri, bertahan hidup dan meningkatkan kehidupan.
Gagasan awal pendidikan sepanjang hayat yang menandaskan bahwa individu dalam masyarakat dapat belajar dan semestinya terus belajar, dan secara berkesinambungan berupaya mengikis kebodohan dan fatalisme, mengandung tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup. Dalam pencapain tujuan tersebut muncul gagasan learning to be (belajar menjadi seseorang) dan learning society (masyarakat belajar).
Learning to be menjadi tujuan dari belajar berfikir, belajar menjadi warga negara yang produktif, belajar berbuat dan bertingkah laku sebagai warga negara yang baik.
The learning society adalah masyarakat yang di dalamnya terdapat lembaga-lembaga pendidikan dan lembaga-lemba non pendidikan yang secara potensial dan nyata memberikan pelayanan pendidikan kepada warga masyarakat yang membutuhkan.
Pendidikan luar sekolah, sebagai salah satu jenis pendidikan, memiliki keterkaitan dengan pendidikan sepanjang hayat, dimana keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu untuk bertahan hidup dan mempertahankan kehidupannya, serta untuk meningkatkan kualitas hidup. Pendidikan luar sekolah memiliki fungsi dalam kaitan dengan pendidikan sekolah, dan dalam kaitan dunia kerja serta dalam kaitan dengan kehidupan.Dalam kaitannya dengan kegiatan pendidikan sekolah, fungsi pendidikan luar sekolah adalah sebagai subtitusi, komplemen dan suplemen. Dalam kaitannya dengan dunia kerja, pendidikan luar sekolah berfungsi sebagai kegiatan yang menjembatani seseorang masuk ke dunia kerja. Dan dalam kaitannya dengan kehidupan, pendidikan luar sekolah berfungsi sebagai wahan untuk bertahan hidup dan mengembangkan kehidupan seseorang.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Pendidikan Luar sekolah dalam kerangka pendidikan sepanjang hayat:
  1. Pada hakekatnya adalah melihat keterkatian dan hubungan antara komponen fungsi-fungsi, karakteristik dan tujuan PLS dalam konstalasi pendidikan sepanjang hayat. Artinya unsur-unsur tadi memiliki keterkaitan dan hubungan yang erat dengan aspek dan komponen yang ada  dalam Pendidikan sepanjang hayat.
  1. Bahwa pendidikan persekolahan punya beban yang begitu besar, dan dikhawatirkan tidak bisa tertangani semua maka pendidikan secara umum diletakan dalam konteks Pendidikan sepanjang hayat, melalui pengembangan program-program PLS, karena dengan keluasan dan keragaman progsram-program pada PLS sangat dimungkinkan akan mengantarkan individu kepada dimensi pendidikan sepanjang hayat.
 Kesimpulan

Dari uraian pembahasan di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
  1. Program Pendidikan Luar Sekolah yang meliputi program nilai, pengetahuan dan ketrampilan yang kesemuanya ini merupakan bekal seseorang dalam menjalani hidup dan kehidupan untuk meningkatkan kualitas kehidupannya dan kebermaknaan di waktu yang akan datang, dengan demikian telah mengantarkan seseorang ke dalam dimensi Pendidikan Sepanjang Hayat.
  2. Dengan karakteristiknya yang bermacam-macam, diantaranya tidak terstruktur dan terorganisasikan secara ketat sperti pendidikan formal akan memberi peluang bagi setiap individu untuk memperoleh layanan pendidikan sesuai dengan keadaan yang dibutuhkan.
Berdasarkan kesimpulan tersebut maka dapat dirumuskan asumsi sebagai berikut :  Bahwa tatanan dimensi Pendidikan Luar Sekolah akan mendukung  dimensi Pendidikan Sepanjang Hayat jika dalam perencanana dan pelaksanaan program-program Pendidikan Luar Sekolah didukung oleh 4 pilar Pendidkan.

Daftar Pustaka

Hatton, Michael J, (1997), Lifelong learning; Policies, Practices, and Programs, APEC Publication, Canada.
Kaple, SN; (       );  Change For Children; Ideas and Activities for Individualizing learning, Goodyear Publishing Compani, Inc. California.
Kusumah, Inu Hardi dkk (2004); Quo Vadis Pendidikan Sepanjang Hayat dan dan Belajar Sepanjang Hayat, Makalah, PLS S2, UPI Bandung.
Sudjana, Djudju, (2004); Pendidikan Non Formal, Fallah Production, Bandung
_______ (2004); Manajemen program Pendidikan; Fallah Production, Bandung
Trisnamansyah, S, (2004), Filsafat, Teori dan Konsep Pendidikan Luar Sekolah, Handout Perkuliahan, Program PLS PPS UPI, Bandung.

2 komentar:

  1. Bagi mana caranya untuk mendapatkan tugas PLS halaman 10,11,12,13,14,15 dan 16.

    BalasHapus